Rabu, 08 Februari 2012

Restu Perjalanan (Coretan yang "terbuang") #7 (Tamat)

09 September '08
(Hari Ketigapuluhsatu) Gilimanuk - Banyuwangi - Jogja - Satubumi, UGM

Pkl. 04.10 WIB (sudah bukan WITA lagi, horeee...) dua manusia yang semakin gembel menginjakkan lagi telapak kakinya di tanah Jawa, Banyuwangi.
Pagi ini kami duduk di anak tangga depan stasiun sambil menunggu loket buka.

Dua lembar tiket jurusan Jogjakarta sudah kukantongi, lalu kami bergerak masuk ke dalam kereta api ekonomi. Bertemu lagi dengan suasana dalam kereta yang hampir sama dengan waktu kami berangkat. Yang membedakan hanya satu.., arah. Tidak ke timur lagi sekarang, tapi ke barat..., ya.., kami akan pulang kampung!
Masih banyak bangku kosong saat kereta ini mulai bergerak maju, baru kemudian di stasiun-stasiun berikutnya mulai penuh, sesak.
Madiun sudah terlewati, artinya, stasiun Lempuyangan sudah tidak terlalu jauh. Aku merogoh kantong, mengambil 'handphone' bututku untuk mengetahui pukul berapa saat ini. Terlihat pkl.18.36. "Hmm, berarti ntar nyampe Jogja kira-kira jam 9-10 malem...", otakku berpikir dan menghitung, memprediksikan, kira-kira aku dan Soe akan menunggu selama 13 jam di stasiun Lempuyangan, sebelum kereta api ekonomi yang menuju Bandung berangkat esok siang.
perjalanan belum berakhir..., masih menyimpan restunya...
Lempuyangan sudah semakin dekat ketika Soe berkata, 
"Bro..., gw barusan pas lagi ngeroko di sambungan rel, ngobrol sama anak UGM. Yang tadi pagi duduk sendirian di stasiun Banyuwangi, yang babawa carrier tea.., panjang lebar gw ngobrol, terus dia ngajakin kita tidur di sekre'nya malem ini, di UGM. Gimana? Lumayan lw teh, daripada kita tidur di stasiun?!"
Tanpa basa-basi lagi, langsung saja kujawab, 
"Hayu..., brangkatiiin!!"

Lempuyangan sudah di depan mata. Kami bersiap-siap untuk turun sambil mengecek kembali barang-barang, khawatir ada yang tertinggal.
Dua gembel dan satu orang mahasiswa turun dari kereta. Imang (pria asal Tasikmalaya yang menuntut ilmu di Jogja), mengontak kembali teman-temannya, meminta untuk dijemput. Tak tanggung-tanggung, empat buah sepeda motor menjemput kami di stasiun Lempuyangan (Padahal..., kami hanya tiga orang. Lantas satu motor lagi untuk membonceng siapa? 
"Hmmm, si lontong kayaknya cocok kalo naek motor itu..")

Tepat pkl.23.00 kami tiba di Satubumi, UGM.
Mudah bergaul, cepat akrab dan ramai adalah suasana yang kami jumpai saat bertamu disini (padahal kami bukan sedang bertamu..., cuma numpang ngerepotin...). Kami berkenalan disini, beberapa nama yang masih kuingat, selain tentunya Imang, mereka adalah, Akoh, Iqbal, Jarody, Baron dan Peri. (Maaf untuk yang tak tersebut, kemampuanku mengingat masih dibawah rata-rata.., harap maklum ya...).
Malam semakin larut, kami dipersilakan tidur di dalam sekre', dan kamipun..., terlelap.

10 September '08
(Hari Ketigapuluhdua) Satubumi, Fakultas Tehnik, UGM

Langit sudah sore saat aku membuka mata di hari ini, kira-kira pkl.15.00. 
"Wah!, parah!, kebablasan gw tidur..."
Soe tak kutemui di tempat ini. Aku mencarinya, kemudian bertanya pada salah seorang anggota Satubumi yang sedang berada di dalam sekre'. Mahasiswa itu menjelaskan kalau, Soe dan teman-teman berada di sebelah lapangan basket, sedang mencoba (mencoba=belajar) panjat dinding. Aku menyusul kesana, dan benar saja, kutemui Soe sedang belajar 'climb'.
Sekarang giliranku untuk mencoba.
Sepertinya aku memang kurang berbakat dalam olahraga ini. Nasibku tidak seberuntung Soe, Soe jauh lebih baik dariku. Berkali-kali aku mencoba untuk meraih 'top', tapi tetap saja gagal. Huh, payah!!
Kegiatan belajar ini dihentikan saat menjelang maghrib, waktunya berbuka puasa. Kami semua kembali ke sekre dan mandi. Segar!
Bertemu lagi dengan situasi yang bernama malam. Rencananya, malam ini kami akan pulang ke Jabar, namun Imang menahan, bisa racunnya keluar,
"nanti aja pulangnya, besok lagi. Nanti pagi kita mampir dulu ke Merapi, baru deh malemnya pulang... Sayang tau!, udah nyampe di Jogja ga nyempetin ke Merapi"
Sangat bodoh jika kami menolak 'racun' dari Imang.

para saudara dari Satubumi

11 September '08
(Hari terakhir) UGM - Merapi - UGM - Lempuyangan

Pukul 06.00 WIB, empat orang yang menaiki dua sepeda motor berangkat menuju Selo.
Imang, Soe, aku dan satu orang lagi temannya Imang.
Kalau tidak salah, motor yang Soe kendarai adalah motor milik Peri (Terimakasih Peri).
Trimakasih untuk semua saudara di Satubumi

Singkatnya, pkl.08.00 WIB pendakian dimulai. Di awal perjalanan, kami beberapa kali bertemu dengan penduduk yang sedang membawa rumput, sepertinya untuk keperluan makanan ternak.
Tiga jam berlalu, kami tiba di tempat yang bernama Pasar Bubrah. Di tempat ini kami beristirahat agak lama, baru kemudian melanjutkan lagi perjalanan menuju kawah mati dan Puncak. Tiba di puncak Merapi kira-kira pkl. 13.00WIB.
Turun dengan selamat sampai di Selo, pkl 17.30 WIB, lalu kembali ke Satubumi, UGM. Tiba di Satubumi pkl.19.30WIB.
Dua orang mengantarkan kami menuju Lempuyangan malam ini, untuk 'mengejar' kereta yang menuju Bandung...













jangan nyengir aja Soe..., turun Soe.., ayo kita pulang..., ceritanya juga udahan...


_______________________________________________________________________________________



catatan kecil:
*Beberapa hal yang kebetulan terjadi selama perjalanan ini, yaitu diberikan restu untuk beberapa kali bertemu dengan angka "tiga";
<33 hari perjalanan, diberikan kesempatan untuk mengunjungi 3 pulau, 3 pantai dan 3 gunung>
*Karena Restu dari-Nya juga, Total Rupiah yang dikeluarkan selama perjalanan 33 hari tidak lebih dari 900 ribu/orang.
*Sekali lagi, terimakasih untuk kalian semua, orang-orang baik...


...Terimakasih, TUHAN, untuk Restu-Mu, 
Restu Perjalanan dari-Mu..., untuk kami, di 2008...


turunlah manusia angkuh itu dari puncak yang telah dijejakinya,
meniti jalan setapak...mencari arah...
persimpanganpun terlihat... dipilih salah satunya,
namun ia tersesat, karena ia mengambi jalur yang salah...
...kemudian dalam hatinya ia bertanya...

turunlah manusia angkuh itu dari puncak yang telah dijejakinya,
meniti jalan setapak... menuju ke suatu lembah
haripun berganti... terang berubah menjadi gelap
di suatu punggungan ia terperosok, terjatuh jauh ke bawah...
...lalu ia belajar...

turunlah manusia angkuh itu dari puncak yang telah dijejakinya,
meniti jalan setapak... menuju gigiran kawah..
diiringi awan yang mulai menghitam... cuaca cerah berganti badai,
di atas kepulan belerang itu ia hanya bisa terdiam, ia pun menyerah...
...dan akhirnya ia mengerti...
kalau...

"Petualangan hanyalah tentang kerendahan hati, bukan tentang harga atau pembuktian diri"



salam damai,
-insanpenyendiri, si gembel, manusia ketjil-
---------------------------------------------------------------



Sebenarnya telah lama ingin membuat tulisan ini, namun karena beberapa kendala dan segala kekurangan, juga faktor kekurangpercayaan diri yang saya miliki, akhirnya -dengan memberanikan diri- tulisan ini baru dapat dibuat sekarang (walaupun belum semuanya rampung). Tujuan awal tulisan ini dibuat adalah hanya sebagai ucapan terimakasih untuk mereka, "para malaikat penolong". Entah bagaimana lagi caranya saya untuk membalas segala kebaikan dari anda2 para penolong. Mungkin hanya ini yang sedikit dapat saya sampaikan, ya.., hanya melalui tulisan ini saja. Dengan dasar pertimbangan inilah tersebab saya menempatkan ucapan terimakasih di awal tulisan, karena mereka-mereka yang terlibat dalam sebagian perjalanan hidup saya adalah yang sangat berperan dalam mewujudkan sesuatu yang ingin saya raih..
Karena aku si manusia kecil,, tidak dapat hidup seorang diri...
Terimakasih yang pertama teruntuk Sang Maha Pencipta atas segala yang telah dibuatNya....

Tulisan ini kupersembahkan untuk mereka, sebagai ucapan terimakasih:

Mamaku+Mama Soe; 
kakakku Erwin; 
kakakku Clara;
Bandi-Soleh-Acuy-Mimie-Andry(Centrum)-Deny-Dety-Anne-AdeQbul-Eko-Ayoenk=BOGOR;
Erna-Berto= 'd SAMARINDA's;
Firman-Hinu-Fauzi-Pak Herman&keluarga-Winda-Deny-Rival=BANDUNG;
Ari-Monica-Pa'Aceng&Ibu-temennya Monica yang mengantar dengan motor(maaf lupa namanya, tapi saya masih mengingat wajah anda)-Sri-Iqnal= DENPASAR, BALI
Mas Alex-keluarga bude'nya mas Alex&tetangganya-Lana-Amir-Ating-Cik'Yem-Rumah Makan Madya-adenya Amir =MATARAM,LOMBOK
Imang-Akoh-Jarody-Baron-Iqbal-Ciamis'man-semua teman di Satu Bumi-UGM= DJOGJA
Para 'sobat kereta'-sopir2 angkutan-nahkoda kapal-masinis kereta-dan semua kru'nya; yang telah berperan banyak dalam perjalanan.
dan semua sahabat yang tak tersebut...,
terimakasih khusus untuk Alm. Ayah yang selalu menentang kegiatanku ini...

Barangkali tulisan yang jauh dari sempurna ini juga dapat memberikan sedikit 'hal' untuk para sahabat, mungkin ada beberapa sahabat yang belum berkesempatan mengunjungi beberapa obyek yang terdapat dalam tulisan ini. -yang karena kebetulan saja saya telah diberikan kesempatan untuk dapat mengunjunginya lebih dahulu-. Dan untuk para sahabat yang sudah pernah mengunjungi objek2 yang terdapat di dalam tulisan ini, mudah2an tulisan ini dapat mengenang kembali kisah2 perjalanan para sahabat...

sekali lagi, terimakasih
-si manusia kecil- 
<insanpenyendiri>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar